Gunung
Tambora (atau Tomboro) dengan ketinggian 2850
mdpl adalah sebuah stratovolcano aktif yang terletak di pulau Sumbawa,
Indonesia . Gunung ini terletak di dua kabupaten , yaitu
Kabupaten Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut, dan Kabupaten
Bima bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi
timur hingga utara), Provinsi Nusa Tenggara Barat , tepatnya pada 8°15' LS
dan 118° BT.
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh. Ketinggian sebelum meletus mencapai 4300 mdpl. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu Vulkanik jatuh di Kalimantan , Sulawesi , Jawa dan Maluku . Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya 1816 sering disebut sebagai Tahun tanpa Musim Panas Karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19 (Sumber Wikipidea)
Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh. Ketinggian sebelum meletus mencapai 4300 mdpl. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu Vulkanik jatuh di Kalimantan , Sulawesi , Jawa dan Maluku . Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya 1816 sering disebut sebagai Tahun tanpa Musim Panas Karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19 (Sumber Wikipidea)
Tepat
tanggal 12 Agustus 2013 , 4 hari setelah
merayakan hari raya Idul Fitri 1 syawal
1433 H . saya berankat ke Lombok dengan pesawat Lion air jam 05.00 pagi dan Tiba di terminal lombok
International pukul 08.00 waktu setempat
(Biaya pesawat pp sekitar 1.6 juta).... dengan menggunak Bus Damri dengan biaya
20.000 menuju terminal sawete dan dilanjutkan
dengan bluebird taxi yang dengan ramah mengantar saya ke tempat kost
dimana Kohar singgah , kami harus
menunggu salah satu teman yang
masih dalam perjalanan dari Surabaya (lewat darat ) karena tertinggal pesawat
akibat terlambat datang saat check in.
Team
Tambora terdiri dari Ko-Har seorang
arsitektur yang berasal dari Padang yang
saat ini sedang mencari peruntungan di Bali . Yang kedua Novia dari Jakarta seorang pegawai swasta berangkat dari jakarta
pada tanggal 10 Agustus 2013 dengan KA menuju
Surabaya dan lanjut ke Lombok dengan pesawat . satu lagi Firman dari
Jakarta yang saat itu berada di surabaya
dan langsung ke Bima dan kami akan bertemu di Dompu .
Kami
sepakat bertemu Novia di mandalika terminal
pada pukul 2 siang , Dengan Bus
Langeng Prima dan biaya 180.000 perorang menuju Dompu . Kondisi Terminal sangat
memprihatinkan karena ulah calo yang terus memaksa kami untuk menumpangi Bus
yang membayar mereka , jadi disarankan jika ingin ke Tambora sebaiknya langsung
ke Bima
Kurang
lebih 10- 11 jam perjalanan menuju Dompu , tanggal 13 Agustus Tepat pukul 4
pagi kami tiba didompu kami turun di Polres Sawete , disana sudah menunggu
Firman dan teman2 kami di dompu saudara Edhi dan Boe . Kami singgah di Wisma
Ruka wanga jl Syekh Muhammad yang tepat berada didepan kantor Polres Dompu
. Biaya permalam 70.000 dengan kamar mandi dalam dan kasur twin .....
direkomendasikan .
Alhamdullilah
kami sempat beristirahat 2 jam , dan harus bersiap2 karena bus ke Pancasila
sekitar jam 11 pagi , kita masih harus cari logistik dan sarapan .
Kami
berempat menuju rumah tinggal sdr Edhi
dengan dijemput edhy dan Boe , dengan biaya 10.000 untuk ojek ,
seharusnya cukup 5000 karena dompu adalah
kabupaten yang tidak luas jadi seharusnya kemana2 hanya 5000, dari rumah
Eddy dompu kami bersama2 ke pasar setempat untuk belanja logistik .....
Dilanjutkan sarapan dirumah Eddy yang telah disiapkan .... makasih Eddy
...kami dimanjakan dengan masakan dari
kakak iparnya yang berasal dari padang , kami sempat bercakap-cakap tentang
beberapa tempat wisata di dompu, calabay dan pancasila sambil diperlihatn foto2
yang luar biasa menarik sampai kita bingung mau kemana setelah pendakian
Tambora .... tapi belum berani memutuskan karena pendakian belum dimulai.
Diinfokan
bahwa kendaraan ke pancasila yang pukul 11.00 ditiadakan dan akan ada pukul 2
siang , setelah sarapan kami kembali ke penginapan .... jam 2 kurang !5 menit
kami berangkat ke terminal diantar Eddy dompu , Boe dan teman2 nya .... Bus
yang mengangkut kami seukuran metromini atau ¾ sudah penuh sesak melebihi
kapasitas seharusnya mungkin over load
100 % ... hanya dapat menampung 2 dari
kami didalam dan 2 terpaksa diatas bus (maaf ya Firman dan Kohar ), kami pun
didalam tidak duduk dengan nyaman bus diisi didalam 2 kali dari kapasitas max ,
tapi apa boleh buat hanya itu kendaraan yang ada.
Membutuhkan
waktu 4 jam kami tiba di pancasila , dalam perjalanan menuju calabay – pancasila
, kami dihidangkan pemandangan savana yang
luar biasa terdapat banyak sapi/banteng yang berkeliaran .... sayang bus yang
kami tumpangi tidak terlalu nyaman dan
karena beban yg terlalu berat ditengah perjalanan ban harus diganti karena
pecah rupanya sudah pekerjaan rutin mengganti ban
Jam
7 malam tiba di pancasila ketemu dengan bossnya pancasila – tambora Bapak
saiful atau biasa dipanggil Ipul , dirumahnya
disiapkan beberapa kamar untuk pendaki yang ingin bermalam , beberapa logistik untuk pendakian pun dapat
dibeli disini dan registrasi untuk
pendakian .... untuk penginapan biaya 1 hari 100 000 sedangkan untuk registrasi biaya 10.000/orang
.
Tanggal
14 Agustus , Pagi hari jam 08.30 kami
dengan 2 potter (biaya potter 350 ribu untuk 2 hari) menuju pintu rimba kira2 15-20 m3nit dari
desa pancasila menggunakan ojek dengan biaya 30 ribu /orang .... cukup jauh ,
berliku dan turun naik dan trek ini hanya bisa dilalui motor trail .
Saiful atau Ipul - Rumahnya digunakan sebagai camp dan tempat pendaftaran |
Team Padadang |
Ojek yang mengantar hingga pintu rimba |
Perjalanan santai dimulai dari pintu rimba ke pos 1 cukup landai dan ditempuh dalam waktu 2 jam.... begitu juga ke pos 2 dapat ditempuh dalam waktu 2 jam juga . menuju pos 3 jalanan cukup menanjak dan menjelang pos 3 daun jelatang sudah dapat ditemukan . (Jelatang adalah sejenis tumbuhan yang daunnya berbulu (miang) yang dapat menyebabkan gatal dan panas pada kulit jika bersentuhan. Tumbuhan ini memiliki beberapa jenis , ada yang berbatang , tingginya sekitar 10 cm sampai 1 meter lebih , ada yang berdaun keci; dan ada juga yang berdaun lebar )
Perjalanan kami yang santai dan kadang beberapa kali harus beristirahat
untuk minum dan makan makanan kecil sehingga baru pukul 16.30 kami tiba di pos 3 .
Post 3 tempat yang cukup luas bisa 4 – 5 tenda didirikan disini , kami mendirikan tenda dan beristirahat , makanan
yang kami bawa dari bawah serta teri kami lahap habis
dan minuman hangat menghangatkan
perut kami ..........................waktunya beristirahat.
Pos 1 - Hingga Pos 3 |
Pos 4 dapat dicapai walam waktu 40 menit ...walau treck cukup menanjak , perjalanan lanjut ke
pos 5 yang ditempuh cukup lama yaitu 1 jam 45 menit .... kami harus berhati2
karena disini banyak jelatang dan saya pun dapat kesempatan merasakan perihnya dan panasnya jelatang ... walaupun Cuma
jempol tp lumayan lah . pukul 03.12 kami
tiba di pos 5 .... perjalanan menuju puncak
sangat melelahkan , treck yang terjal , pasir dan batuan yang
membuat kaki kami tergelincir dan hawa dingin yang mengigit , terjalnya treck dan serangan rasa
kantuk , tapi rasa bahagia mulai
menyelusuri darah dan emosi saya
sehingga semangat melangkah terus tidak berhenti .... sayang teman saya Kohar
mengalami masalah lutut sehingga langkahnya melambat dan Novia juga terserang
kantuk yang luar biasa. Lambanya jalan mereka membuat saya terserang hawa dingin
yang tidak saya sukai dan akan membuat saya tidak berdaya , maka diputuskan
poter yang ikut summit dapat menemani kohar dan novia yang melangkah perlahan , sedangkan saya dan firman
melanjutkan langkah kami menuju puncak .
Menuju Puncak |
Sunrise di tebing menuju puncak
Emosi saya meluap dan kebahagian
yang luar biasa saat kaki yang sudah mulai menua kini telah mendekati Caldera ..... tak
henti saya berdecak mengucapkan syukur kehadapan Allah SWT atas kesempatan yang
diberikan ....... Allahuakbar .... saya dan firman terus berdecak kagum dan
mengambil beberapa foto .... tapi foto di hati saya tak akan tergantikan caldera terbesar dan terindah ada didepan
mata dan sebentar lagi puncak Tambora ada di bawah kaki saya ..... Subhanallah
Tiba dipuncak pukul 7.20 pagi , jadi kira2 6 jam lebih perjalanan kami
.... .......... caldera tambora membayar semua upaya kami dan rasa syukur
kehadirat Allah SWT karena diberi kesempatan menyaksikan indahnya alam tambora satu jam berikutnya kohars
dan novia menyusul walau dengan tertatih-tatih mereka dengan semangat yang luar
biasa dapat menggapai puncak....kebahagian kita lengkap ..... Dapat Menikmati
caldera tambora yany luar biasa adalah suatu anugrah yang dari Nya ....setelah
bermain hampir 1 jam waktunya untuk turun karena target kami hari ini sudah
tiba di pancasila tak perduli malam
Meninggalkan caldera dan indahnya lereng membuat saya sedih karena harus meninggal kan panoram yang sangat indah . Novia dan poter berjalan dahulu . saya, firman dan kohar berjalan dibelakang , kohar dengankaki yang bermasalah membuat lambatnya langkah kita .... Tp kita menikmati setiap langkah sambil bernyanyi pa dadang...pa dadang lagu raja yg ngetop beberapa tahun silam hingga group kita dinamakan group pa dadang ....kami terus menyusuri jalan dan kira-kira pukul 2 siang ..... Tiba di pos 3, kami punya waktu untuk beristirahat dan makan siang .... Novia yang terus terserang kantuk langsung geletak dan tertidur dan seperti biasa Novia selalu tidak bisa berselera makan
Yessss ..... We are On Top |
Meninggalkan caldera dan indahnya lereng membuat saya sedih karena harus meninggal kan panoram yang sangat indah . Novia dan poter berjalan dahulu . saya, firman dan kohar berjalan dibelakang , kohar dengankaki yang bermasalah membuat lambatnya langkah kita .... Tp kita menikmati setiap langkah sambil bernyanyi pa dadang...pa dadang lagu raja yg ngetop beberapa tahun silam hingga group kita dinamakan group pa dadang ....kami terus menyusuri jalan dan kira-kira pukul 2 siang ..... Tiba di pos 3, kami punya waktu untuk beristirahat dan makan siang .... Novia yang terus terserang kantuk langsung geletak dan tertidur dan seperti biasa Novia selalu tidak bisa berselera makan
Sekitar
pukul 4 sore kami bergegas meninggalkan
pos 3 , kondisi pos 3 sudah rame sekali banyaknya pendaki yang siap mengadakan
acara 17 an di puncak .... puluhan dan lanjut ratusan . Pos 5 , 4 dan 3 sudah dipenuhi tenda dan
saat menuruni ke pos 2 dan pos 1 hal yang sama terjadi dan masih banyak pendaki
yg terus berdatangan sebagian besar
penduduk calabay mulai anak – anak
sampai orang tua pun ada ..... diwajahnya terlihat kebahagiaan .... inilah saat
yang ditunggu-tunggu bagi mereka untuk berbagi dan merayakannyakemerdekaan
indonesia bersama.
Menjelang
malam kami tiba di pos 1 yang rame
dengan pendaki.... kantuk yang luar biasa menyerang kami dan kami tertidur setelah mendapat sedikit tempat diantara
pendaki.... kurang lebih 20 menit
beristirahat perjalanan di lanjutkan ..... Firman dan seorang potter jalan
lebih awal .... saya , Kohar , Novia dan seorang potter jalan perlahan dimalam hari mengingat kaki Kohar yang
bermasalah dan .... Novia yang lelah dan mengantuk akhirnya perjalananan tidak bisa
dilanjutkan dan kami bermalam di jalan
menuju pintu rimba ..... kami terpaksa
tidur di jalan ...... kami beristirahat lebih dari 1 jam pagi pun dilanjutkan dan jam 5 pagi kami tiba di pintu rimba .....
Turun Gunung |
Firman
sudah diantar ke desa pancasila dan hanya ada 2motor ,saya menunggu mereka
mengantar Kohar dan Novia sementara saya mempunyai waktu untuk melihat pure
bali yang berada +/- 300 meter dari pintu rimba .
Setelah
pendakian Tambora , perjalanan dilanjutkan untuk explore satonda , berenang di laut
calabay , pendakian bukit Puma walau
Gagal mencapai puncak, kesempatan lihat pacao jara (balap kuda dimana joki nya anak anak 5 – 10 tahun, di
desa Lepadi kecamatan pajo , dan pantai Lakey salah satu surga bagi para
perselancar .
Saya
, Kohar dan Novia kembali ke Lombok tanggal 18 Agustus 2013 karena mengejar
pesawat dari mataram pukul 5.55 sore , sedangkan Firman akan melanjutkan perjalanan ke sulawesi dimana teman2nya sudah menunggu
.... see you friends for next trip
TAMBORA
.... I WILL BE THERE IN 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar