Me and mountains

Rabu, 11 Desember 2013

PUNCAK GUNUNG PRAU , JENDELA PEGUNUNGAN DIENG



PUNCAK  GUNUNG PRAU
JENDELA PEGUNUNGAN DIENG
(cantik tetapi mulai memudar akibat tingkah manusia)


Setelah kecelakaan kecil di kamar mandi proyek tempat saya bekerja  dan mengingat kondisi tulang belakang yang belum membaik dan  rasa ingin yang  sangat untuk berada di ketinggian maka Gunung Prau adalah Gunung pilihan yang tepat untuk didaki . Gunung cantik dengan bunga desinya dan jendela bagi gunung2 di Jawa tengah seperti Sumbing, Sindoro, Merbabu dan Gunung Merapi



Gunung Prau ... sebagai Jendela keindahan Gunung2 di Jawa Tengah 


Ibu Desi yang dikenalkan oleh teman saya Tuti W .... saya hubungi , Ibu dari 2 anak ini yang tinggal di Wonosobo dapat menemani saya untuk  pendakian Gunung Prau , Gunung cantik dengan bunga Desinya . Setelah mendapat persetujuan akhirnya saya cari tiket jakarta – Yogjakarta PP serta travel menuju Wonosobo..... pesawat adalah pilihan tepat mengingat kondisi fisik saya yang tak mungkin duduk lebih dari 3 jam  jika melalui jalan darat.

Sabtu Tanggal 12 Oktober 2013 pukul 04.30  sore dengan pesawat Tiger air menuju Yogjakarta dan Tiba di   Bandara Adi sucipto  Yogjakarta pukul 5.30 sore .... tetapi karena suatu hal travel yang akan mengantar saya  datang terlambat dan baru jam 9 malam  saya dijemput dan diantar ke Wonosobo  (Q travel (085868285998 dan biaya  normal Yogja - wonosobo  rp. 70.000,- , saya harus menambah  Rp 30.000,-  karena dijemput  di Bandara. ) , sambil menunggu saya sempatkan makan malam  di bandara dan membaca buku cerita ringan .... Diary of  a Wimpy kid .... recommended book 



Tiba Di wonosobo , tepatnya kolam renang Mangli (milik Aqua) kira2 pukul 12 malam .... saya disambut Ibu Desi yang baik dan cantik  kerumahnya untuk bermalam .

Ternyata untuk waktu yang sama Ibu Desi menerima 12 orang Tamu dari Jakarta yang menggunakan Bus besar dan saat itu semuanya menginap di wisma Bambu yaitu homestay yang berada di Dieng , atas ijin mereka saya bergabung dengan mereka dan berkesempatan kembali keliling Dieng Plateau  sebelum mendaki gunung Prau yang cantik.

Telaga warna , goa semar ...dll di dieng plateau menjadi sasaran kami  dilanjut ke candi Dieng ...... sebuah lapangan yang terdiri dari beberapa candi , buat saya candi  bukan sesuatu yang menarik perhatian saya , jadi saya hanya tersenyum melihat pengunjung  yang dengan antusias berfoto bersama di candi . yang menarik buat saya adalah beberapa orang yang menggunakan pakaian wayang seperti arjuna dan beberapa raksasa 


Terus melangkah 





Talaga Warna
Ibu Desi bersama pengamen yg menyanyikan lagu2 Iwan Fals

Diarea candi Plateu



Setelah  makan siang dilanjutkan membeli logistik untuk pendakian Gunung Prau , ternyata sudah ada alfa mart ..sehingga tidak sulit untuk mendapatkan keperluan.

Perjalanan menuju kaki gunung yaitu Tapak banteng , setelah mendaftar di basecamp dengan biaya 10.000 dan  3 porter ikut dengan kami  untuk membawa tenda, logistik dan peralatan dari kami , dan kali ini saya membawa beban sendiri , sihijau nangkring di pundakku selama pendakian .





Untung cuma 2 jam jadi beban bisa dibawa sendiri 
Lumayan perjalan ke Prau cukup terjal dan dalam 2 jam kami tiba di puncak .... ada rasa sakit di tulang belakang  tapi saya coba untuk bertahan dan semoga tidak bermasalah nantinya. suhu dipuncak cukup dingin  . Tim dari Jakarta menyiapkan segalanya masak ayam goreng , nasi goreng… minuman hangat … kopi tentunya , baru sekali ini dipuncak dengan menu yang hampir sempurna . dan  kenyang ..... kondisi terbaik untuk tiduuuuuuur..... 


Menyonsong Matahari pagi 
Pagi hari bersiap menyambut matahari pagi di puncak Prau ……secangkir kopi menemaniku menatap gunung Sindoro-Sumbing, Merbabu dan merapi ….. menakjubkan . Keindahan yang luar biasa …. Prau sebagai jendela Gunung-gunung mahakarya ….. Subhanallah …………….Allahuakbar
Terima kasih Tuhan atas kesempatan yang diberikan ….. Alhamdullilah



Bermain ... berlari dan menikmati keindahan Puncak Gunung Prau  tak kan pernah membosankan 


Bersama Ibu Desi

Sayang Puncak Prau terlihat tandus .... bunga desi  hanya terlihat ditempat2 tertentu  sebagian kosong  , perlu segera dikembalikan kelestariannya . pendakian setiap sabtu /minggu dan hari libur terus berlangsung hal ini tidak memberi waktu untuk tanaman bersemi . kepada team pecinta alam dan pengurus lingkungan setempat sebaiknya memberi aturan dan batasan pendakian dan letak perkemahan dipuncak termasuk  aturan kepada petani kentang yang terus melebarkan ladangnya sampai puncak2 bukit pegunungan Dieng. 


Bunga Desi .... akan lebih indah jika ladang kentang tak menguasai bukit2 di Peg. Dieng
Tempat berkemah tanpa batas 

Meninggalkan puncak dan menuruni gunung adalah saat yang paling menyedihkan seperti saat harus meninggalkan kekasih hati . dalam perjalanan turun kira2 1.5 jam kami manfaatkan untuk mengambil sampah yang ditinggal pendaki ......Masih banyak pendaki yang males untuk membawa kembali sampahnya walau kecil sekalipun seperti bungkus permen dll …alhasil banyak juga sampah yang bisa dibawa turun .

Bertemu Dhani M teman FB , saat turun gunung 

Kembali menuju basecamp terlihat begitu banyak ladang perkebunan kentang yang sudah meluas dan mendekati pucak perbukitan …. Hal ini akan membahayakan penduduk dibawahnya jika terjadi longsor dan hawa dingin saat ini mulai berkurang , harus dicari jalan keluar agar alam yang indah ini menjadi sahabat dan berkah bagi penduduknya . 


Perluasan ladang yang membabi buta 


Esok harinya sebelum kembali ke Yogjakarta  saya bersama Ibu Desi  dengan menggunakan motor kerumah orang tua Ibu Desi di desa Larangan , wonosobo....... dan berkeliling wonosobo , setelah mendapat tiket travel ke yogjakarta kami menikmati Mie Ongklok......Yummy 


Mie Ongklok ..... Yummy 
Layak dicoba


Pukul 11 Siang ... saya tinggalkan Wonosobo menuju Jojgakarta  ........ selamat tinggal Wonosobo , saya akan kembali Untuk SINDORO ..........Bye 


Jumat, 12 Juli 2013

Menapakkan kaki di Gunung Kerinci



Memulai pendakian adalah suatu hal yang menyenangkan dan menggairahkan layaknya seorang gadis yang ingin menemui kekasihnya , walau kaki ini tidak sekuat layaknya pendaki, tapi hasrat dan kecintaan dapat menaklukkan kelemahan akibat usia .... lambannya langkah tak pernah menyurutkan tekad yang ada. dan target kali ini adalah mendaki Gunung Kerinci , Sumatra Barat

Gunung Kerinci berbentuk kerucut . Pada puncaknya  terdapat kawah sedalam 600 meter berisi air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang berukuran kurang lebih 400 x 120 meter ini masih berstatus aktif.

Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari  Taman Nasional Kerinci Seblat  (TNKS). TNKS adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas 1.484.650 hektare dan terletak di wilayah empat provinsi, yang mana sebagian besarnya berada di wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian dari Pegunungan Bukit Barisan  yang memanjang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra.

Gunung Kerinci merupakan gunung aktif yang berada sekitar 130 kilometer arah Selatan Kota Padang. 
Kamis 28 Maret2013
Pukul 3.35 taxi yang aku pesan datang segera bergegas dengan carier orange dan back pack hijau, kali ini tanpa tenda karena temankku Dmery rencana akan menyiapkan tenda dan katanya dengan kapasitas 5 orang. Kali ini aku ke terminal 3 untuk check in .... Jam5.35 pesawat tigerair.... Takeoff dan jam 7.35 tiba di minangkabau airport.....setelah ambil bagasi aku segera hibung trafel rady dengan no hp 085369311047 . Karena signal tidak baik agak sulit menghubungi travel yang rencana menjemput saya dibandara , saya harus menunggu hampir 30 menit  .travel segera meluncur ke kota padang tempat tinggal temanku Dmery (teman Facebook saya)  ,ada beberapa bahan makanan yang harus dibeli seperti ikan asin, cabe dan sayuran ,,,,.. Sepertinya mery akan masak enak.....dalam hati apa sempat ya ? Karena kemungkinan kita akan kecapaian dalam menempuh perjalanan pendakian .....hmmm  we will see.

Sarapan dengan nasi dan daging asem padeh dan iken cukup menghangatkan perutku , alhamdullilah supir  travel mau menunggu.Kami langsung meluncur ke kersik tuo , menjelang sore hari kami singgah di rumah makan suliti ..... Belut gorengcabe ijo menggugahku  ..... Pesan untuk2 orang hanya 30.000 wow luar biasa enaknya ......
+/- 6 atau 7 jam kami tiba di kersiktuo , dan menginap di penginapan (homestay)Tika atas rekomendasi Dmery....makan malam kami dapat dengan biaya 30.000 permalam.....sarapan 20 ribu untuk 2 orang nasi
bungkus 50.000 untuk 2 orang (mahal ya ).

Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan jawa, sehingga bahasa setempat adalah bahasa Jawa  .



Tugu macan  sebagai lambang desa kersik tuo

Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos penjagaan TNKS atau R10 pada ketinggian 1611 mdpi dengan menggunakan ojek dan hanya membayar 10.000 rupiah  , kurang lebih sekitar 10 menit melintasi perkebunan teh.kami sampai di pondok R10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10 kita menuju ke Pintu Rimba dengan ketinggian 1800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik (aspal) sampai ke batas hutan.



Gunung Kerinci dari Kesrsik tuo

Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk . sebelum memasukki pintu rimba sang porter mengambil beberapa potong lumut dan memberikan ke saya dan Dmery  untuk disimpan , tanpa tanya dan menurut saya tidak perlu ditanya , lumut tersebut aku kantongin dalam saku celana  dan tidak pernah saya ketahui ada dimana sampai saya turun gunung . Pintu Rimba berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi shelter dan juga lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke pos 1 kurang lebih 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai memasuki kawasan hutan heterogen.



Menuju Pintu Rimba


Pos 1
Dari pos 1 , terdapat dua buah shelter yang dapat digunakan untuk beristirahat. Menuju   pos 2 medan masih landai dengan jalur hampir sama dengan sebelumnya hanya terdapat akar pohon yang melintas sehingga cukup licin dan harus berhati2  jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan hutan. Pendaki dapat beristirahat di Pos ini dengan ketinggian 1909 mdpl, namun di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.


Pos 2 ....1909 mdpl
Dari Pos 2 menuju pos 3 , berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajad.

Pos 3ini berada di ketinggian 2.225 mdpl dan terdapat sebuah pondok yang dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju shelter 2 jarak yang harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini kadangkala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45 derajat tetapi masih bertemu dengan medan yang landai.

Perjalanan sampai pos 3 tidak mengalami masalah.....kami jalan cukup dan lancar serta semangat......pada Sofyan,porter kami  bilang kalau dia belumsarapan.....ya sudah bekal nasi bungkus kami ,sebungkus kami beri ke dia untuk sarapan dan pada saat yang sama 2 orang pendaki dari jambi bergabung katanya sesuai pesan bang levi (awalnya dijanjikan mendapat  pinjaman tenda,tp ternyata tidak ada dan disarankan bergabung dengan kami tanpa persetujuan kami terlebih dahulu, sehingga tidak ada alasan bagi kami untuk tidak menerima dengan kondisi seperti ini).2 Pendaki dari jambi tersebut sangat minim persiapan tanpa jaket hujan tanpa tenda,tanpa kompor membuat saya geleng2 kepala .......apakah tidak mengenal bahaya yang mungkin akan dihadapi ?
Diperjalanan menuju Pos 3 kami bertemu dengan pengendara sepeda yang sudah berkeliling indonesia , dan saat itu sudah menuruni gunung kerinci dengan sepeda dipanggul (dalam beberapa bagian dan dibawa oleh beberapa temannya)


Pendaki yang membawa Sepeda 



perjalan menuju shelter 1 dan 2 kami diguyur hujan, kami tidak sempat makan siang dan berharap bisa buka tenda di shelter 3. tapi kondisi cuaca yang tidak mendukung dan trek yang lumayan sulit akhirnya kami terpaksa membuka tenda di shelter 2 (kurang lebih sekitar pukul 5 sore)

Lokasi shelter 2 cukup luas tetapi karena banyaknya pendaki yang sudah bukan tenda akhirnya kita mendapat tempat dekat dengan sumber air (agak dibawah ) , berdesakkan kami didalam tenda karena awalnya hanya untuk kami bertiga, makanan pun tidak cukup banyak ...sisa nasi bungkus kami bagi berlima ditambah rebusan kentang ..... kenyamanan yang biasanya saya dapatkan dalam setiap peristirahatan tidak didapat karena kondisi yang ada ... tetapi mengingat puncak adalah tujuan utama maka semuanya harus bisa dilewati dengan hati lapang

Summit attack
Pgi hari jam 3 kami bergegas menuju puncak. saya hanya sarapan cereal ... Ntah kenapa setiap summit attack semangatku naik menjadi 200 %..menuju shelter 3 dapat ditempuh dalam waktu 1 jam ..... Dilanjutkan menuju tugu yuda dan puncak kerinci.. setelah melewati shelter 3, kami dahadapi jalur yang terbuka , trek yang curam dan berbatuan dan pasir yang dapat membuat pendaki patah semangat ..... pelan tapi pasti setiap 20 langkah aku beristirahat ...menurun menjadi 10 langkah .... lalu setiap 5 langkah berhenti .... didepan dan dibelakang banyak pendaki yang mempunyai masalah yang sama .... dan tiba2 hujan . pupus sudah harapan mengejar sunrise di puncak . 




Bau belerang dan debu , jacketku kotor bukan karena perjalanan tapi karena tertumpuk pakaian dan sepatu kotor dalam tenda dan baru sadar ketika seorang pendaki memberitahuku .


 
Batuan cadas juga ditemui pada saat summit


Nanjak-nanjak terus ... susah tetapi menyenangkan , hanya ada aku dan Tuhanku .....aku terus melangkah
Lanjuuuuut
Pukul 7 kurang 5 menit saya tiba dipuncak ............YESSSSSSSSSSSSSS
Luar bisa senangnya dapat mencapai puncak Kerinci puncak tertinggi kedua di indonesia setelah jayawij

Kawah Kerinci


Dengan Kapa aku ada di sini



Lokasi Kerinc Mt

Setelah menikmati puncak Kerinci ,Pukul 8 pagi kami harus segera meluncur ke basecamp dishelter 2 untuk packing dan langsungkembali ke kersik tuo mengingat tidak cukupnya makanan untuk kami berlima jika kami harus menginap.....sangat disayangkan tidak bisa menikmati indahnya hutan pegunungan kerinci.

Dengan kondisi lapar, lelah kami menuruni gunung ... Hujan pun datang kami terus melangkah  ..... Gelap malam kami msih di pos 2.....mulai terasa lelah dan hampir putus asa..... Hanya bisa berzikir dan memohon kekuatan dan kesabaran .... Akhirnya sampai juga pintu rimba. Kurang lebih pukul 9.30 malam ..... Dengan angkot yang kami sewa kami diantar ke kersik tua .... Basecamp para pendaki dengan kondisi baju yang sangat kotor akibat lumpur sepanjang jalan menurun karena hujan dan lapar yang luar biasa.

Senin, 24 Juni 2013

GUNUNG RANTEMARIO - Menggapai puncak Gunung Rantemario, Gunung tertinggi di Sulawesi


Gunung Rantemario atau Bulu Rantemario dengan ketinggian 3478 m diatas permukaan air laut , Merupakan Gunung tertinggi di Sulawesi yang terletak di Pegunungan latimojong Sulawesi Selatan tepatnya di daerah Karangan kabupaten Enrekang 

Lokasi Gunung Rantemario, Sulawesi Selatan
Dari beberapa catatan , ada yang menyatakan bahwa Gunung ini termasuk 4 gunung tersulit di daki di Indonesia . Hal ini yang menggoda saya untuk memeluknya dan menciumnya sejak setahun yang lalu  dan dengan kemauan yang sulit dibendung akhirnya saya coba untuk mencari teman di Makasar yang dapat membantu dan bersama2 mendaki gunung tersebut melalui beberapa social media  .

akhirnya melalui teman ku Handoko S(http://www.facebook.com/handoko.suryotomo? fref=ts),  saya dikenalkan dengan pendiri Forum Pemerhati Lingkungan Makasar sdr . Arfa Opha yang mengetahui dengan baik trek pendakian Rantemario.
Tanggal 25 Agustus 2012 Taxi yang kupesan  datang tepat pukul 9 malem , semua perlengkapan pendakian dan perjalanan 6 hari telah siap dalam carier 40 + 10liter dan daybackpack 28 lt serta satu tenda lafuma campo 2 untuk 2 orang yang saya beli sebelum pendakian gunung slamet.
Fadhil , Opi dan Bapaknya mengantar sampai depan pintu.  “Have fun ya Ma “ kata Opi 
kata itu cukup menjadi semangat perjalanan juga support dari teman2ku cesi efte, dan Teman2ku  yang selalu memberi semangat perjalanan 
Pesawat take off pukul 00.45 dan tiba di makasar pukul 03.45 waktu setempat , Tiba di makasar saya dijemput Opha (panggilan Arfa Opha) dan Igho dengan sepeda motor kami melaju ke markas/sekret MAPALA WEIS ...... untuk istirahat sebentar sebelum menuju rumah Bunda Ayu sebagai basecamp pendakian kami di makasar.
Tim pendakian berjumlah 8 orang : Opha, Ayu , Lipank, Igho,Heru, Rajab dan One..... Mereka dari beberapa komunitas pendaki di Makasar .  Terharu saya dibuatnya ketika  banyak teman – teman yang datang untuk mensupport kami , segera di lakukan pencatatan kebutuhan perjalanan , belanja akomodasi untuk perjalanan 4-5  hari .

Sarapan pagi  disediakan ketupat dengan sop jeroan ....hmmmm yummy lidah dan perut ku dimanjakan oleh masakan Makasar ,  terasa kenyang   ....Thanks Ayu 
Setelah selesai  packing Jam 17.00 kami berangkat ke Terminal Daya , dan dikenalkan  dengan Lambasa seorang pendaki makasar juga , yang mempunyai banyak cerita dan menjadi bahan obrolan kami sambil menunggu angkot menuju baraka, Suasana  sangat cair dan bersahaja seakan2 kami adalah teman lama yang baru ketemu ...... Indahnya persahabatan sesama pendaki  . 


Menanti Mobil carteran yang akan membawa kami ke Baraka


Makasar ke baraka (kabupaten Enrekang , sulsel) dapat ditempuh dalam waktu 5-6 jam dengan angkot sekitar pukul 12 malam kami tiba di Baraka (tempat Tinggal Johan )dengan biaya perorang 60.000 rupiah ...kami bermalam  di Baraka ditempat tinggal keluarga Johan (teman dari Opha)

Basecamp kami di Baraka (Johan House)


Senin tgl 27 Agustus 2012 kami berkesempatan ke pasar terdekat untuk membeli kekurangan bahan makanan , dan sarapan.  Hari ini adalah hari pasar dimana para penduduk yang hidup di kaki gunung latimojong turun ke pasar untuk menjual hasil bumi  seperti kopi , bawang , sayuran , kentang dan salak dan mereka juga dapat membeli keperluan lainnya dari kota ..... setelah membuat perjanjian dengan supir jeep yang akan mengantar kami ke Karangan (desa terakhir sebelum pendakian , hanya ada jeep dan motor yang dapat menjangkau desa tersebut) kami sepakat akan berangkat pukul 11.30 dari baraka .

Setelah makan pagi/siang dengan nasi rawon plus es jeruk kami kembali ke basecamp di baraka (Rumah Johan).... berharap jeep siap mengangkut kita, sayang sirna harapan , pengemudi tidak jelas ada dimana . Opha dan johan segera mencari truk sayur yang biasanya ada hanya di hari pasar yaitu senin dan kamis walau hujan ..... akhirnya didapat toyota hard top yg hanya bisa antar kami ke rantelemo . setelah disepakati harga sewa sebesar 700 rb. Jam 16.30 wita kami berangkat ke rantelemo.

Kendaraan yang membawa kami Ke Rantelemo

Hard top tanpa pintu  melaju ke rantelemo , hmmmmm........ jalanan luar biasa jelek apalagi ditambah hujan ..... becek dan roda mobilpun masuk hampir 30 cm. Perjalanan dapat ditempuh 2.5 jam (siapa ya penanggung jawab jalanan ini kasian penduduk di kaki gunung Latimojong yang  sulit untuk melakukan pekerjaan harian seperti sekolah, berdagang dll ) 

Kondisi jalan menuju rantelemo , dilalui transportasi 2x seminggu

Beberapa kendaraan sulit melintas 
Perjalanan menuju rantelemo dilalui dengan susah payah , kami tetap berpegangan erat karena jalan yang bergelombang mengguncangkan  kami didalam Jeep   ,  dengan sisi kiri lembah dan sisi kanan dinding batu .... kami terbanting kiri dan kanan ... takut tapi kami tertawa  dan masih dapat menikmati indahnya pegunungan latimojong 



Malam hari sekitar pukul 6.30 malem kami tiba di rantelemo disambut gongongan anjing pintu rumah penduduk tertutup semua , kami harus berjalan kira-kira  1.5 jam menuju desa karangan dalam kondisi gerimis hujan , gelap dan beceknya tanah. Tiba di rumah  mbieek belo (mbieek = Bapak , Ndu = Ibu) yang merupakan rumah terakhir sebagai pintu masuk menuju puncak gunung rante mario .

Kami pun bermalam di rumah mbek mbelo , Keramahan penghuni terhadap kami sangat membuat kami terharu , kopi hangat dan tempat kami bermalam pun disediakan . Untuk saya dan Ayu serta Opha mendapat kasur yang hangat . . makan malam dengan koki Rajab, heru dan One ... mie rebus , nasi dan teri asin  bawaan Igho yang cukup pedas ... sambil kami bercerita dan bersenda gurau ..... persahabatan cepat terjalin pada setiap pendaki walau kami tidak mengenalnya satu sama lain sebelumnya .
Makan malam yang hangat, tawa canda dan celotehan dari Opha membuat suasana sangat bersahabat  dan akhirnya  kami harus tidur mengingat besok adalah awal pendakian ....... 

Bermalam di Karangan, kira2 1.5 jam berjalan dari Rantelemo
Setelah sarapan Quaker yang saya bawa dari  jakarta,  kami siap2 packing dan memulai pendakian pada pukul 9 kurang seperempat ,melalui ladang penduduk ... menyusuri perkebunan kopi , pegunungan latimojong terlihat sangat luas dan kami terlihat begitu kecil melalui ladang penduduk dari bukit satu kebukit lainnya sikitar 45 menit kami sampai di pos 1 , kami berhenti sebentar untuk beristirahat tetapi  Opha meminta kita melanjutkan perjalanan sambil berkata “ Ayo kita ke Pos 2 .... dekat kok tinggal turun “ but WOW ..... this a wonderful treck ....... ! terjal  dengan grade berkisar 60-70.dan terus berada ditepi tebing  mendekati  pos 2 kami harus lalui batu lebar dan miring dengan jurang yang cukup dalam dan juga jembatan yang hanya terdiri dari 2 kayu tumbang dimana dibawahnya sungai denga derasnya air ...karena dekat sekali dengan air terjun .... indah dilihat tapi sulit dilalui.Dibantu Lipank dan Heru saya lalui ini sampailah di Pos 2 kira 2 berkisar 2 jam ...... dengan badan dan pakaian basah akibat hujan dan keringat . Pos 2 berupa gua batu yang cukup lebar berada diatas sungai (5-6) denga riam yang besar  . setelah makan makanan kecil (biskuit) ...secangkir kopi, kira2  jam 1 siang perjalanan 


Desa Karangan

Mendekati Pos 2

Tempat istirahatdi Pos 2


dilanjutkan ke pos 3 masih terus menanjak dan hampir tegak hanya sekali kali dapat bonus mendatar itupun hanya beberapa meter. walaupun jaraknya tidak terlalu jauh tetapi cukup lama harus ditempuh karena trek yang berbatuan dan mudah lepas .  kurang lebih 1.5 jam kami sampai di pos 3 ...... foto-foto dulu walau alasan utama adalah istirahat .Cuma sarapan quaker perut mulai terasa lapar tapi kami baru akan buka tenda 
di pos 5
Istirahat dulu ....ach


Pos 3 ke pos 4 lumayan tidak separah sebelumnya dapat dilalui dalam waktu 45 menit , tapi ke pos 5 ...kita harus melalui hutan lumut dan harus hati2 karena banyak akar pohon yang harus diinjak atau dilalui  ........sekitar pukul 4.45 sore tiba di pos 5.

Ternyata ada team lain yang menanjak hari ini yaitu  team dari makasar berjumlah 5 orang (mahasiswa) , mereka juga bermalam di pos 5 dan sudah tiba satu jam sebelum kami.


Hutan lumut peg. Latimojong


Langsung buka tenda dan blum .... masuk , ganti baju karena semua basah .... dingin , koki Rajab cepat tanggap langsung masak nasi , santap malem kembali dengan mie instan dan teri asin ...mantap juga dan tambahan  kopi hitam panas kesukaan ku yang didapat dari rumah terakhir di karangan (thanks you so much OPHA .... my best Friend)





Jam 9 pagi setelah sarapan waktunya summit attact , seperti biasa saya hanya sarapan quaker oat plus susu.

Sarapan sebelum summit
Jalur menuju pos 6 cukup berat walau sekali2 mendapat jalan datar dan sedikit terbuka grade berkisar 40-60 derajad , pos 6 dapat ditempuh dalam waktu 45 menit , cukup terbuka dan cuaca masih cerah ..... setelah istirahat beberapa menit kami melanjutkan ke pos 7 ... treck yang luar biasa cukup lama kami tempuh sekitar 1.5 jam trus menanjak dan sudah terbuka sehingga terlihat beberapa puncak pegunungan latimojong , sungguh pemandangan yang luar biasa yang dapat dilihat di ketinggian 3100 mdpl .... kami beristirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ..... 


Pemandangan yang luar biasa
Menghilangkan lelah dengan sedikit Narsis

Lanjut ke pertigaan dimana di pertigaan tersebut kami bisa menuju puncak lain yaitu puncak nenemori  dan perjalanan dilanjutka ke punvak rantemario , disini mulai terjadi hujan rintik2 kelengkapan pakaian sudah dipake sejak mulai summit attact  treck cukup menyiksa kami sedikit tertatih  dan kabutpun mulai menutupi puncak2 latimojong
Menuju Pos 8
Bunga Indah biarkan tetap disana 



Cari Rokok dulu Mba .....

......YESSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSSS kami tiba di PUNCAK RANTEMARIO .., Tugu Trianggulasi yang sering aku lihat di blog - blog para pendaki , sekarang dapat kurangkul dan ku kibarkan Bendera KAPA FTU yang meberi semangat pada setiap langkahku 


Me on Top

Aku di puncak tertinggi sulawesi tanggal 29 AGUSTUS 2012 pukul 12.41 waktu Indonesia Timur. So really happy ......................................thanks you so much my friends without you all i never been here.


Bersama sahabat kami merangkul Puncak Rantemario
Walau gerimisdan Kabut Tebal semua peserta pendaki terlihat sangat bahagia karena ini pertama kali mereka sampai puncak Rantemario(kecuali One dan Opa), hanya One yang terlihat kurang senang .... ternyata target dia untuk mendapat cuaca cerah di puncak tidak tercapai ..... secara pribadi harusnya dia bisa tp dia harus toleransi dengan teman2 yang lain yang melangkah agak tersendat , seandainya di lakukan sendiri mungkin dia dapat cuaca baik karena hujan baru turun saat kita sdh ada di pertigaan ...unlucky One ......
Setelah berfoto ria pukul 2.15 siang kami harus turun karena cuaca dan kuatir bermalam dijalan ..... perjalanan turun ke pos 5 yang tidak mudah karena hujan ..... jalanan licin sekali beberapa kali kami terjatuh .... sekali saya terjatu dan lengan kananku terpaksa menahan beban tubuh wauuuuuuu sakiit ..... tp tetap harus berjalan ... pertigaan –pos 7 – pos  6 dan pos 5 ....tempat basecamp dalam kondisi hujan seluruh pakaian basah karena hujan dan keringat , langsung masuk tenda berganti pakaian yang tinggal sepasang , pakaian yang kami jemur sebelum summit semua basah karena hujan.

Sampai  malam hari tidak ada yang keluar tenda apalagi yang mau ambil air brrrrrrrrr dingin , sementara One masuk tendakku karena Bunda ayu ada dalam tenda tetangga untuk mengganti pakaian , malam ini tendaku berisi 3 orang padat dan hangat ........ makan malem kembali indomie cukup kenyang walau sedikit dr porsi biasanya dan membuat tidur cukup nyenyak ....thanks God.
Heran aku dengan pendakian kali ini dimana aku bisa tidur nyenyak .... kaki tidak terlalu sakit dan yang penting bisa kebelakang (BAB) hehehehe..... 

perjalanan memang sulit sangat berbeda dengan trek gunung2 di pulau jawa , tapi berkat teman2 yang dalam perjalan penuh canda terutama Opha yang penuh dengan cerita sehingga perjalan jadi menarik dan tidak terasa membosankan 

Bangun jam 6 pagi  hanya terdengar suara Opha yang mau BB , setelah sarapan dengan cereal dan susu ..... kami semua packing , Rajab dan One mengambil air ..... lama sekali ya ......wah mereka dikali pada curhat ya , aku bantu membuat sarapan mie instant tp aku tak makan ...... turun ke pos 4 ....pos 3 sedikit tersendat , waktu turun dari pos 5 pukul 10.00 wita , Opa dan Igho sudah berangkat lebih awal karena akan segera membooking truck  sayur yang hanya ada setiap senin dan kamis .



Bersiap-siap Turun gunung
Aku dan lipank berjalan lebih awal dibanding Ayu, One ,Heru dan Rajab karena jalanku pelan ...... Lipank akhirnya berjalan lebih cepat aku minta tidak menunggu ku karena membawa beban cukup berat ..... tp di pos 4 dan 3 dia coba tunggu .
Menjelang pos 4 heru dan ayu bergabung  dan setelah pos 2 heru dan Rajab dapat bersama , Rajab mengalami rasa sakit di kakinya , masalah terberat adalah turun ke pos 2 dan naik ke bukit lain menuju pos 1 ..... untung ada Heru yang membantu kami (saya dan Ayu ) menyebrang sungai

Kalpataru



Menuju Pos 2


Sungai yang sangat bening di pos 2

Setelah pos 1 ..... terlihat ladang penduduk dan terbuka terlihat semua bukit2-puncak2 pegunungan latimojong ..... jiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaj..... betapa jauhnya perjalanan yang harus ditempuh menuju karangan dan hujan mulai rintik kembali 

Tanaman Kopi disekitar Desa Karangan


Pukul 4.30 sore tiba di karangan . kami bertemu pemilik rumah mbie mbelu (Bapak mbelu) ..... dapet kopi enak lagi wow .....thanks Bapak dan Ibu , betapa ramahnya mereka ..... kami meninggalkan sisa makanan kami dan satu lagi saya bertemu kembali gadis cilik Sabila ...... dengan bahagianya sabila bertemu saya .... dan senangnya di foto , saya berjanji akan mengirimnya jika ada teman kembali kesana .



Menikmati Kopi dari penduduk
Kami pun dapat beberapa potong Umbi merah bersama energen kami santap sebagai makan siang ....enaknya .....thanks you so much Pak dan Ibu (ndu) Mbelu
Energen dan Ubi merah sebagai makan siang
Pukul  17.00 wita kami harus berjalan lagi kedesa Rantelemo ..... lebar jalan cukup lebar cukup mobil jeep masuk tp tidak ada kendaraan karena jalan dan jembatan yang rusak dan becek (masih tanah liat) ..... hujan cukup besar , Lipank jalan lebih awal disusul ayu dan heru ...... aku tertinggal ....dan di belakang Rajab dan One yang sabar menemani Rajab yang kakinya mengalami masalah (pernah jatuh akibat kecelakaan )...beberapa desa kami lewati ..... aku sendiri dalam gelap dan hujan tepat magrib saya tiba di rantelemo .
jalan menuju rantelemo

Berliuk-liuk


kondisi jalan dari karangan ke rantelemo

Jembatan di rantelemo
..... OPA , Lipank< heru dan Ayu sdh didepan teras atas rumah penduduk dengan minuman ditangan....... Mereka memberi jempol padaku ....semangat !!!!!
Berharap Jeep atau truck sayur datang ...... hingga jam & malem tak satupun datang , seorang menyampaikan informasi kalau kita di tunggu truck sayur di buntu dea , wah ..... Opa bilang tidak bisa , semua baju sudah basah dan hari telah malam dan hujan pula apalagi kondisi jalan yang sangat becek  , kita semua lelah sekali dan jalan ke Buntu dea sekitar 1.5 jam . diputuskan kita menunggu jeep yang masih disalah satu desa menuju karangan
Hingga malem hari tidak ada kendaraan yang dateng dan diputusan untuk menginap .... mie instant lagi sebagai pengganjal perut. Dan tidur di kasur sebagai hadiah dari pemilik untuk pendaki wanita ... thanks Mbie dan Ndu

terpaksa menginap sehari di rantelemo karena sdh tidak ada kendaraan 

Jumat Pagi kami harus berjalan lagi ke Buntu dea karena truk sayur masih menunggu kami di buntu dea , perjalanan rantelemo ke buntudea cukup panjang dan kondisi jalan yang sangat becek akibat hujan ..... jembatan pun sebagaian besar hancur tinggal rangka .... cukup di maklumi jika truck tersebut tidak berani masuk ke rantelemo. Rajab dan One berjalan paling akhir karena kondisi kaki Rajab yang tidak sehat .....

Menuju Buntu dea



Jembatan yang rusak
Tiba di buntudea (1.5 jam) truck sudah siap berangkat ternyata tim yang tiba semalam masih menunggu juga sehingga kami dapat kembali ke baraka bersama . 






Dengan truck sayur menuju baraka kembali perut kami dikocok ..... kondisi jalan hancur dan licin serta tikungan di tebing bukit kadang membuat kami .....takut .....berdoa sepanjang jalan . tiba di Baraka sekitar pukul 11 siang ... tuan Rumah menyiapkan kami minuman kopi hmmmmmm , semua backpack kami bongkar karena berisi pakaian basah ...tak berapa lama teras rumah tertutup pakaian basah dan panas pun luar biasa dalam waktu kurang dari satu jam pakaian pun (jacket, celana panjang , kaos kaki,kaos tangan dll ) kering , setelah mandi kami mendapat tawaran makan dari nyonya rumah ....semangkuk coto makasar ......mantab ... terasa kurang heehehehehe......yang  laki2 bersiap ke mesjid untuk sholat jumat kecuali One karena One yang asli Toraja beragama protestan ...jam 13.30 kendaraan tiba di depan rumah saya , ayu dan Opha memesan Gado2  di warung makan sebelah karena perut kami masih lapar .Alhamdullilah kenyang, ...... waktunya tidur di mobil, Baraka- makasar ditempuh dalam 6 jam .... perjalanan baraka – makasar melewati beberapa bukit batu yang sangat menarik bagi rock climber . 
Tiba di makasar kira2 agak malam  , teman2 Ayu berdatangan , Adik Opha pun dateng menjemput begitu pula pacarnya Lipank .... cukup rame di rumah ayu .... senangnya mereka tampak sangat akrab .... makan malem dengan sop sodara yang dibeli oleh suami Ayu membuat perut ini hangat ..... rencana makan malam bersama batal karena sudah terlalu malam dan kelihatannya cukup lelah .... kami sharing photo ...wow takpercaya kami telah melalkukan perjalanan yang cukup panjang dan tidak mudah  .

Tiba di Makasar
Saya tidak dapat memejamkan mata karena jam 4 pagi saya sudah harus tiba dibandara Sultan Hassanuddin , Opa dan Igho yang janji mau antar kami kelihatnnya tertidur dan karena lelah bunyi telpon pun tak terdengar ....Alhamdullilah Ayu,Heru dan Raja dapat antar saya ke Bandara ..... 6.30 pesawat take off ..... selamat tinggal Makasar ... hope can be there next year for bawakraeng ....thanks friends without you i never be on top of rantemario
Thanks God