Me and mountains

Kamis, 27 Desember 2012

Dengan Sahabat Kami Melangkah

            Menggali kembali Rasa percaya diri untuk mendaki Gunung bukanlah persoalan mudah mengingat usia yang hampir kepala LIMA .....dan sudah hampir 22 tahun tidak melakukan kegiatan Outdoor tersebut . Tapi rasa ingin kembali ke Kegiatan lama yang sangat aku cintai  sangatlah besar , akhirnya kesempatan pertama  pendakian pun tiba .


Pendakian pertama bersama dengan LEMBAH PELANGI  salah satu Event Organizer di Jakarta, saya mengikuti Paket Outdoor Adventure Trip " The Seven Summit Merbabu" yang dilaksanakan tanggal 28 - 30 Mei 2010 , Langkah awal yang berhasil untuk mengetahui kemampuan Fisik dan Mental , dan yang lebih Penting persahabatan dengan Pendaki yang berpengalaman dan pendaki2 yang ternyata sebagian besar adalah Pemula .
Pendakian dengan suka cita , tawa dan penuh persahabatan disertai dengan rasa percaya diri yang ditanamkan oleh saudara Harley membuat perjalanan ini tidak terasa melelahkan ....... Terima kasih sahabat2ku khususnya Lembah Pelangi dibawah Harley,Wisnu dan Yadi , Ujo dan Simon yang selalu mebuat kami tersenyum dalam melangkah .

@ Kenteng Songo , puncak Gunung Merbabu

Bersama dengan Lembah Pelangi Pula kembali kami melakukan pendakian yaitu Gunung Semeru dan salak kali ini saya mengajak anak saya Fadhil  , salah satu faktor keberhasilan pendakian adalah persahabatan dan saling memberi dukungan dan Kesabaran dari Lembah Pelangi yang membawa kami menuju Puncak GunungTersebut
@ Gunung Semeru  bersama Lembah Pelangi

Bersama Wisnu dan Simon - Gunung Salak 27 Juni 2010

@ Puncak Gunung Salak , dengan lembah pelangi


Setelah mendaki 3 gunung bersama , kami  membuat komunitas baru yaitu "Bukan Pendaki Ulung " atau Tunapala (diambil dari Turun Naik Paling Lama), walau kita tidak sekuat Pendaki Gunung lainnya tapi kami  punya semangat yang sama , dan Bang Harley selalu memberikan kita semangat " tidak ada yang tidak mungkin asal ada kemauan semua bisa dicapai " so ........ Let's Go  hike the Mountain, all is posible if you  love and live in your passion and goal

Kami mulai mencoba kemampuan kami untuk mendaki tanpa EO , kami buat rencana sendiri seperti penentuan persiapan , menentukan rute perjalanan, transportasi , makanan dll , Pendakian berikutnya kami lakukan sendiri seperti Pendakian Gunung Merapi, Gunung Pangrango, Gunung Ceremay dan Gunung Rinjani.. Persahabatan kami membuat tujuan pendakian tercapai "Puncak bukan tujuan Utama tetapi puncak adalaha segalanya"

@ Gunung Merapi  - Toot's Foto
Pendakian tanpa EO pertama kali adalah Pendakian Gunung Merapi di Jawa tengah, Sebelum mendaki Gunung Merapi kami menikmati dahulu Gunung Api Purba Ngelangeran di Jogjakarta . Pendakian Gunung Merapi Hampir gagal karena status WASPADA. Setelah memperhitungkan waktu , pendakian dimulai pukul 05.00 pagi . Rasa takut akan kondisi Gunung dan badai pada saat summit setelah pasar Bubrah ...... kami bertekad melanjutkan pendakian hingga puncak ..... pegangan tangan kami sangat erat dan tekad kami sangat kuat  sampailah kami di Puncak ..... sebulan kemudian Gunung ini meletus dan tertutup hingga  tahun 2011

Kami mulai merasakan kenikmatan tersendiri saat mencium aroma tanah dan hutan pegunungan dan yang lebih mengesankan pada saat mencapai puncak gunung ,pendakian dilanjutkan ke Jawa barat , yaitu Gunung Pangrango . Bersama sahabat Tutim Astreen, Ester, Jono dan Dwi . Kami melangkah dan menuju Puncak Pangrango di November  2010 . Kami berenam tetap melangkah dan berharap terus melangkah .
Pangrango - 21 November 2010



Kami dari berbagai kalangan yang berbeda tentu mempunyai jadwal dan kesempatan yang berbeda , sehingga kami tidak dapat terus bersama dalam pendakian tetapi pendakian dengan seluruh peserta dan lembah pelangi menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan berharap suatu ketika dapat melakukan pendakian bersama kembali .

Tahun 2011 , team kami sudah tidak lengkap karena schedule yang berbeda , pendakian Rinjani tanpa sahabatku Tuti , Pendakian Ciremay hanya dengan Astreen dan Dwi, Pendakian Gunung Gede dengan Tuti dan Amir , sedangkan pendakian Gunung Agung saya ditemani Evi .

Mendaki beberapa Gunung di 2011


Persahabatan sesama Pendaki memang luar biasa , sebelumnya kami tidak berteman , tapi kami bisa bergandengan tangan dan saling memberi semangat saat melakukan pendakian .
Pendakian berikutnya Maret 2012 , Saya dan Tuti mendaki Gunung Sumbing bersama Tim dari Bandung (Mila, Eko dan Unu ) serta sahabat dari kaki Gunung Sumbing saudara Ihsan yang membantu membawa beban saya .

Pendakian tahun 2012

Persahabatan kami dengan  Angota Mapala Fakultas Ekonomi UnSoed , Pendaki dari makasar dan medan , dalam Pendakian Gunung Slamet , Sinabung dan Sibayak di tahun 2012. Semua menunjukan bahwa sesama pendaki rasa kesetia kawanan sangat tinggi . tidak memandang Agama, suku dan perbedaan apapun karena tujuan kita sama dan semua beban dipikul bersama....... Salam Lestari.

Selasa, 18 Desember 2012

GUNUNG SIBAYAK , Gunung SiRaja yang Eksotik



17-18 November 2012

Setelah mendaki Gunung Sinabung , tidak afdol atau tidak sah kalau tidak mendaki Gunung Sibayak . Setelah cukup beristirahat di Camping ground Danau Lau Kawar (Lau dalam bahasa karo berarti air , sedangkan dalam bahasa Toba Laik) , kaki gunung sinabung. Tepat pukul 09.45 wib kami meninggalkan Lau Kawar menuju kembali ke Brastagi menggunakan angkot dengan biaya 6000 rupiah per orang .



Tiba di brastagi ..... kami kembali ke resataurant muslim yang menyajikan Ikan arsik kesukaanku , setelah selesai makan mencari spritus kw 2,  kami menuju terminal Angkot ke sibayak (Dekat Monumen Tugu Pahlawan.) .  Dari terminal ini kami harus menyewa angkot seharga 50.000 rupiah menuju pertigaan air panas Sidebuk-debuk , sebelumnya kami mampir di tempat registrasi di desa jaranguda , biaya registrasi sebesar 5.000 ribu perorang, jarak Brastagi ke Jaranguda sekitar 3 km 




Pertigaan sidebuk-debuk, batas akhir angkot



Pukul 12.30 kami tiba di pertigaan sidebuk-debuk yang merupakan titik pertengahan gunung sibayak , dimana puncak Sibayak dapat ditempuh dalam 2 jam ( kurang lebih 2 km ) dari pertigaan ini.








Gunung Sibayak adalah Gunung Api yang terletak di Sumatra Utara , tepatnya diantara dua kabupaten yaitu karo dan Kaban jahe atau tepatnya disebelah tenggara bukit lawang dan disebelah Utara Danau Toba dan Air terjun sipiso-piso.



Batas akhir jalan aspal , Gunung sibayak sudah terlihat

Sibayak dalam bahasa karo berarti “Raja” Rakyat setempat menyebutnya Gunung Siraja , Gunung ini terletak dekat Gunung Sinabung dan termasuk Gunung Api yang masih aktif  termasuk jenis Stratovolcano, memiliki kawah aktif  dan terakhir meletus 1881 .Gunung Sibayak mempunyai ketinggian 2094 mdpl dan mudah didaki , Gunung ini menawarkan panorama yang eksotik. 
Dari pertigaan sidebuk-debuk kami mulia mendaki , jalanan sudah beraspal kurang lebih 20 menit kami tiba diTitik batas akhir aspal dimana dari titi ini kami dapat melihat puncak Gunung Sibayak. setelah beristirahat 15 menit  Kami mulai mendaki jalanan  yang berupa tangga beton yang sebagian besar sudah rusak dan lonsornya bukit kapur , kami juga mendapatkan kolam yang sudah tidak terpakai ...... menjadi tanggung jawab siapa ya? 
Tangga beton yang rusak 


Perjalanan dilanjutkan ke bibir kawah .............. kami disambut panorama yang luar biasa. Kawah Gunung Sibayak yang berada diantara Puncak Menara dan Puncak tapal kuda ...... Ukuran Kawah sekitar 200X 200 m masih mengeluarkan letusan2 gas yang terus menerus  dan aroma belerang yang sangat menyengat .


Kawah Sibayak



Tak lama setelah menikmati kawah kami putuskan untuk menuju puncak tower , trek cukup menantang terjal, licin dan sempit ..... kami harus berhati-hati karena jurang berada di kiri kanan trek . kurang lebih 25 menit kami tiba di puncak tower  gunung sibayak . dari titik ini kami dapat menikmati seluruh kawah Sibayak dan kota medan ............... its so really nice .


On Top


Puncak Gunung Sibayak


Menuruni puncak tower tidak lah mudah karena kami harus berhati-hati , kelelahan terhapus sudah ..... segera kami menuju lokasi untuk mendirikan tenda tepat dibelakang kawah , dimana disisi ini kami dapat melihat puncak Tower yang beberapa menit lalu kami duduki .

Tepat dibawah puncak tower

Tempat kami mendirikan tenda cukup tersembunyi  dan disini kami menemukan air yang cukup baik untuk diminum dan tidak mengandung belerang , malam ini kami dapat menikmati nasi bungkus dan kopi hangat .....indahnya kehidupan diantara gunung2 negeriku ......... esok hari kami harus meninggalkan Puncak sibayak-brastagi-Medan ...dan Kembali Ke Jakarta .............................................................................................................................................................................

Me and Mountains

TJ -

Sabtu, 15 Desember 2012

GUNUNG SINABUNG - Mengejar Terbitnya Matahari di Puncak Gunung Sinabung

Gunung Sinabung, adalah gunung berapi aktif (Vulcano)yang mempunyai ketinggian 2.460 m diatas permukaan air laut , dan merupakan gunung tertinggi di Sumatra Utara . Gunung ini dengan gunung Sibayak terletak di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatra Utara

Dua Tahun yang lalu Tepatnya tanggal 3 September terjadi 2 letusan . Letusan pertama terjadi pukul 5 pagi dan letusan kedua  terjadi sekitar pukul 18.00 wib.Letusan pertama menyemburkan debu vulkanis setinggi 3 kilometer dan letusan kedua terjadi disertai dengan Gempa Bumi yang terasa hingga 25 km di sekitar Gunung ini  . 

Gunung Sinabung dari Lau Kawar

 

Pada tanggal 7 September , Gunung ini kembali meletus dan merupakan letusan terbesar dengan debu vulkanis tersembur hingga 5000 meter diudara dan suara letusan terdengar hingga 8 kilometer .


      Meletusnya gunung memperkuat hasrat kami untuk mendakinya tapi sayang hingga akhir oktober 2010 Gunung ini masih terlarang untuk didaki, dan saya alihkan untuk mendaki gunung2 di pulau jawa . baru pada tanggal 15 November 2012 perjalanan pendakian dimulai, setelah mendapat Teman dari Medan yang bersedia menemani pendakian .

Terminal Sumatra Transportasi , Medan








Tiba di Medan pukul 9.30 WIB kami langsung menuju Terminal Sumatra Transportasi (Sutra) dengan menggunakan Taxi , biaya 25.000 Rupiah . Dari Terminal dengan Sutra menuju Brastagi (biaya 10.000 rupiah), disini kami sempatkan diri untuk makan dan belanja keperluan akomodasi pendakian . Brastagi ke Lau kawar kami menggunakan angkot dengan biaya sebesar 6000 rupiah. pukul 4 sore kami tiba di Lau kawar.

Tim Kami saat ini Rahmat (Guide), Choky dan Yusup dari Medan  . Setelah Repacking  tepat pukul 16.25 WIB kami segera menuju Puncak Sinabung , walau sedikit penat dan lelah tapi saya paksakan untuk melangkah dengan target malam ini tiba di Puncak dan bermalam ....... Alhamdullilah Target kami tercapai , tepat pukul 20.30 kami tiba di puncak dan kami langsung mendirikan tenda .

Malam kami kehabisan air minum, air yang diambil ternyata mengandung belerang kami hanya punya sekitar 400 ml . Makan malam dengan nasi bungkus yang kami beli di Brastagi , yang lain makan dengan ayam bakar saya asik dengan menu baru buat saya Nasi dan ikan arsik kas Batak Toba .... Yummy .
Cuaca sangat cerah dan bintang-bintang pun bertaburan , sebenarnya ingin sekali menikmati malam tapi mengingat masih panjang perjalanan besokharinya,  maka aku segera meluruskan kaki didalam tenda untuk mengistirahatkan seluruh badan ini .

On Top Sinabung Mountain
Pagi hari sekitar pukul 5 pagi kami menuju pilar ketinggian kurang lebih 10 menit dari tempat kami bermalam ..... kami bermain menunggu matahari Terbit . Saya dan Rahmat Tiba terlebih dahulu dilanjutkan Yusup tapi sayang hanya kami bertiga ...sedangkan Choky masih terlelap dalam tenda , kami coba untuk memanggilnya tapi ntah karena beda ketinggian suara kami hilang terbawa aingin dingin .
Subhanalloh .....Allahuakbar , Tepat pukul 6.13 Matahari terbit dengan anggunnya . Tak puas-puasnya kami menikmati keindahan Alam yang luar biasa walau Tuhan hanya memberikan waktu 10 menit setelah itu kabut datang menutupnya



Pemandangan di Puncak Gunung Sinabung 




Batu Segal



 Setelah puas kami bermain di sekitar pilar ketinggian Gunung sinabung , ada sekitar 15 pendaki diatas kami turun menuju tenda kami yang terletak di sekitar kawah Gunung sinabung , dan kami menikmati kembali hingga hampir 3 jam lebih,  baru setelah sarapan mie instant dan secangkir kopi sekitar pukul 10.00 pagi siap menuruni gunung menuju lau kawar (pagi ini kami tidak dapat memasak nasi karena membutukan waktu untuk memasak sedangkan spritus yang kami bawa dari Brastagi ternyata bukan spritus bermutu baik , disarankan agar membeli di medan )


Menikmati RahmatMu Ya Allah
Batu Segal yang meruncing akibat Meletusnya Gunung ini


Solidaritas pertemanan yang tinggi sesama pendaki selalu kami temukan dalam pendakian 


Rasa lelah hilang seketika ketika keindahan gunung Sinabung ada didepan mata ..... luar biasa , kebahagian terus menggelayut dalam diri ini dan mengucap syukur kehadapan Mu ya Allah , rasa ini yang tidak disadari membuatku semakin kuat menuruni gunung yang cukup terjal . Sepanjang jalan turun  pemandangan Lau Kawar terus didepan mata ..... thats amazing



Pemandangan saat menuruni Gunung sinabung - Lau kawar

Setiba di Lau Kawar kami mendirikan tenda untuk bermalam karena besok pagi bersiap menuju Gunung Sibayak .Makan malam mie instant lageeeeeee, dan Kopi Sidikalang . Luar biasa Alhamdulillah
Thanks God atas hari dan kenikmatanmu. Selamat Tinggal Sinabung .